Perpustakaan Desa 'Fatma Pustaka' yang berada di komplek Balai Desa Wahyuharjo memiliki sekitar 2.000an koleksi buku untuk berbagai kalangan dan jenis, seperti buku cerita anak, novel, teknologi tepat guna, ilmu pengetahuan, keagamaan, pertanian, peternakan, resep masakan, dan lainnya. Setiap tahunnya Pemerintah Desa Wahyuharjo memberikan anggaran dari APBDesa untuk operasional perpustakaan meskipun diakui minat baca buku oleh masyarakat cenderung menurun dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Hal ini tak lain disebabkan oleh masifnya teknologi informasi/internet yang menyediakan berbagai kebutuhan pengetahuan secara instan dan dianggap lebih cepat diakses selain juga menarik karena up to date dan kekinian.
Menghadapi keadaan yang demikian, direncanakan pada tahun-tahun mendatang akan disediakan jaringan wifi oleh desa agar menarik mibat masyarakat untuk hadir di perpustakaan membaca buku ataupun selain mengakses internet gratis. Wacana ini muncul guna meningkatkan layanan di bidang pendidikan khususnya dalam hal minat baca masyarakat. Membaca merupakan hal yang penting dilakukan bukan hanya untuk pelajar namun juga oleh masyarakat umum untuk menambah pengetahuan yang bermanfaat. Beberapa ide, kreasi, dan inovasi muncul dengan adanya kemauan untuk membaca ataupun mencari informasi dari segala sumber. Meskipun tren internet telah menguasai animo sumber informasi yang diakses, namun membaca buku tetap relevan dilakukan karena dalam sebuah buku pembahasan suatu hal akan lebih mendalam dan dapat dipertanggungjawabkan. Referensi untuk karya ilmiah bagi para pelajar dan mahasiswa tidak mungkin hanya mengandalkan informasi instan dan sepotong dari blog dan situs internet. Untuk itu kebutuhan akan bahan pustaka dalam dunia pendidikan tetaplah menjadi hal yang mutlak, hanya saja media kertas dapat dialihkan menjadi media elektronik semisal E-book.