Musyawarah musim tanam padi MT-1 tahun 2025/2026 digelar di Gedung Serbaguna 'Dwi Manggala Kridha' Wahyuharjo pada 31/7/2025. Dalam kesempatan yang sama, pada sesi kedua dilaksanakan Musyawarah Kalurahan Program Ketahanan Pangan yang akan dijalankan BUMDes Binangun Wahyuharjo. Pertemuan tersebut menghadirkan unsur-unsur masyarakat seperti kelompok tani, P3A, ketua paguyuban traktor, tokoh pemuda, perwakilan kelompok peternak, tokoh masyarakat, babinsa, pamong, BPKal dan tokoh perempuan. Dari OPD dan narasumber hadir dari BPP Lendah, Panewu yang diwakili Kawat Kemakmuran, Pengamat Hama, PPL, Koordinator Wilayah Sumberdaya Air dan Drainase, serta pendamping kalurahan.
Pada sesi pertama, musyawarah MT1 padi memutuskan beberapa hal terkait tanggal sebar, varietas, dan gotong royong pertanian. Berdasarkan informasi dari BPP, air akan dibuka dari Bendungan Sapon pada 1 Agustus 2025. Untuk Wahyuharjo, disepakati air masuk ke lahan sawah pada 15/8/2025 dan tanggal sebar pada 20 s/d 25 Agustus 2025. Varietas utama yang direkomendasikan adalah Inpari dan Ciherang, namun apra petani dipersilahkan untuk menanam varietas Mapan dan Suppadi dengan perlakuan tanaman secara intensif. Pengendalian hama diharapkan agar dilakukan oleh petani sejak awal masa vegetatif padi. Adanya rumput liar dan sampah di saluran irigasi, disepakati akan dibersihkan secara gotong royong masal oleh 5 kelompok tani pada 2 Agustus 2025. Normalisasi irigasi tersebut telah menjadi rutinitas awal musim tanam padi sejak 4 tahun terakhir. Hal tersebut ditujukan demi kelancaran irigasi dan pemerataan air. Terkait traktor, belum ada pembahasan mengenai tarif baru pada musim tanam kali ini. Para petani dihimbau agar segera menebar benih ketika air telah dimasukkan ke sawah agar musim kemarau dapat menanam holtikultura/palawija dengan waktu terbaik. Dari BPP menyampaikan agar para petani mengambil pupuk subsidi yang sesuai pengajuan RDKK masing-masing, agar tidak mempengaruhi kuota pupuk tahun depan. Penyerapan pupuk wahyuharjo sampai saat ini sejumlah 62℅. Terkait penanaman padi, prediksi musim hujan: sampai juli/agustus masih puncak musim kemarau, meski masih ada hujan kiriman/kemarau basah.
Pada sesi kedua, dilanjutkan dengan Musyawarah Kalurahan Ketahanan Pangan yang diawali dengan sambutan oleh Wakil Ketua BPKal Wahyuharjo. Dalam sesi ini pembahasan meliputi menyepakati program yang akan dilaksanakan, penetapan calon manager ketahanan pangan, dan menyepakati personil untuk spesimen rekening yang terdiri dari Ketua BUMDes, manager dan pamong. Dalam musyawarah tersebut disepakati bersama bahwa program ketahanan pangan di Kalurahan Wahyuharjo terdiri atas usaha peternakan domba (penggemukan) dan usaha budidaya padi dengan produk awal berupa beras. Untuk ternak kambing, rencana awal sejumlah 60 ekor kambing, sedangkan untuk budidaya padi akan menggunakan/menyewa lahan sawah kalurahan sejumlah 12.600m2 (900 Ru). Kedepannya, pengembangan usaha dari sektor pertanian dan peternakan tersebut meliputi beras organik, tepung beras, produksi benih padi unggulan, penanaman komoditas palawija/holtikultura, penyediaan daging kambing, kulit, susu kambing, kompos dan POC. Langkah awal yang akan segera dilakukan untuk menindaklanjuti hasil Muskal ketahanan pangan adalah menetapkan Peraturan Kalurahan Ketahanan Pangan, transfer modal penyertaan dari APBKal ke BUMDes, dan pengadaan kebutuhan usaha. (did)
