Selain program earmark ketahanan pangan berupa penyertaan modal pada BUMKal sejumlah 20 persen dari Dana Desa, Wahyuharjo juga menganggarkan program lain terkait pangan melalui APBKal 2025 ini. Program lain tersebut diantaranya pemberdayaan kelompok tani, KWT, P3A, pembangunan irigasi pertanian, normalisasi/perawatan irigasi dan pembagian sarana produksi berupa pestisida dan bibit tanaman untuk warga sasaran. Berdasarkan rapat koordinasi tingkat kalurahan, di penghujung Juli nanti telah diagendakan musyawarah musim tanam padi dan di awal Agustus akan dilakukan gotong royong pembersihan irigasi oleh pamong bersama para petani. Sebelum irigasi dibersihkan secara gotong royong awal bulan depan, pada 19/7/2025 Pemerintah Kalurahan Wahyuharjo mengerahkan beberapa pekerja untuk melakukan penyemprotan herbisida pada jaringan irigasi. Penyemprotan tersebut dilakukan secara terukur dengan dosis yang sesuai, agar tidak mencemari lingkungan dan merusak tanggul irigasi yang belum permanen. Jaringan irigasi khususnya yang belum permanen perlu di-herbisida, karena kemarau basah tahun inj telah berdampak pada tumbuh suburnya rumput. Keberadaan rumput liar yang cukup tebal tersebut, akan memperlambat pelaksanaan pembersihan irigasi jika tidak diberi perlakuan herbisida sebelumnya. Para pekerja yang dikerahkan adalah petani setempat yang memiliki alat sprayer pestisida. Selain itu para pekerja tersebut telah memahami kondisi dan peta irigasi di lapangan sehingga lebih efisien dalam pelaksanaannya. (did)