Pada Kamis (22/12/2021) Kalurahan Wahyuharjo, Lendah, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta melaksanakan kegiatan musyawarah musim tanam padi periode II tahun 2021/2022. Musyawarah musim tanam padi kali ini membahas permasalahan-permasalahan pada musim tanam padi dan bagaimana solusinya. Permasalahan utama yaitu musim tanam yang selalu mundur mengakibatkan harga panen padi menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut mulai musim tanam periode II tahun 2021/2022 ini dimajukan agar nantinya harga jual hasil panen padi menjadi lebih baik.
Musyawarah musim tanam padi periode II dilaksanakan di Balai Kalurahan Wahyuharjo dan dipimpin oleh Lurah Wahyuharjo. Musyawarah juga dihadiri oleh beberapa unsur antara lain: Pamong, perwakilan Kelompok Tani masing-masing padukuhan, perwakilan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), Perwakilan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), dan para pentraktor.
Permasalahan-permasalahan lain yang membuat mundurnya musim tanam padi antara lain: terlambatnya air datang di beberapa bagian sawah yang jauh dari saluran irigasi, kurangnya sosialisasi ke masyarakat, dan beberapa petani seringkali saling menunggu petani lain sebar benih padi. Dengan musyawarah ini permasalahan-permasalahan yang ada tersebut dibahas dan dicarikan solusi bersama-sama.
“Harapannya apabila musim tanam padi bisa maju bareng dengan Kalurahan Bumirejo, nantinya penjualan hasil panen juga bisa lebih tinggi” jelas Ngaliman Lurah Wahyuharjo. Jika dibandingkan dengan harga hasil panen Kalurahan Bumirejo memang selisihnya agak jauh sekitar Rp5.000,00 – Rp10.000,00 per RU.
Setelah musyawarah akhirnya ditemui mufakat bahwa musim tanam padi akan dimajukan. Sawah bagian utara akan dialiri air mulai tanggal 1 Januari 2022 dan waktu sebar benih tanggal 5 – 10 Januari 2022. Sawah bagian selatan akan dialiri air mulai tanggal 10 Januari 2022 dan waktu sebar benih tanggal 15 – 20 Januari 2022. Varietas padi yang disarankan antara lain: mapan, supadi, dan ciherang. Apabila ada petani yang ingin menggunakan varietas selain yang disarankan maka harus lapor terlebih dahulu kepada kelompok tani agar dapat dipantau.
“Kami dari P3A siap untuk membuka aliran air pada jadwal yang telah ditentukan. Kami juga siap mengawal aliran air agar mengalir dengan lancar sampai ke sawah-sawah yang jauh dari saluran irigasi agar musim tanam padi periode II ini dapat maju sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan” ungkap Cokrohandoyo ketua P3A Kalurahan Wahyuharjo.
Pada musyawarah kali ini juga dibentuk Paguyuban Traktor Kalurahan Wahyuharjo. Paguyuban Traktor Kalurahan Wahyuharjo diketuai oleh Maryanto dari Sungapan IV dan didampingi oleh R. Henry Cahyanto dari Sungapan IV. Berdasarkan musyawarah juga disepakati harga traktor untuk musim tanam padi periode II. Harga traktor untuk sawah yang tidak dikombi sebesar Rp2.000,00 per RU. Harga traktor untuk sawah yang dikombi dan dilewati kombi sebesar Rp2.250,00 per RU.
Untuk musim tanam padi periode I tahun 2022/2023 nantinya juga diharapkan bisa maju. Rencananya untuk periode I tahun 2022/2023 sawah mulai dialiri air tanggal 1 Agustus 2022. “Bagi petani yang nanti ingin menanam palawija monggo saja yang penting nanti diusahakan panen sebelum tanggal 1 Agustus 2022 agar musim tanam padi bisa sesuai jadwal tidak mundur lagi” jelas Ngaliman. (ptn)