Kalurahan Wahyuharjo pada Rabu (18/9/2024) menerima kunjungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (BRIN), Jakarta.
Dedi Supriyatna dan Yusmiati menyampaikan bahwa " Sebelumnya kami sudah mengunjungi Biro Tapem DIY, dan mendapat informasi bahwa salah satu program kerja dari Reformasi Birokrasi Kalurahan yaitu Penurunan angka stunting. Biro Tapem DIY juga menyampaikan bahwa Kalurahan Wahyuharjo merupakan salah satu yang terbaik dalam angka penurunan stuntingnya. Maka dari itu kami berkunjung kesini ingin tau bagaimana aksi, strategi dan kebijakan yang dilakukan oleh Kalurahan Wahyuharjo. "
Kalurahan Wahyuharjo dipimpin oleh bapak Lurah Wahyuharjo beserta Pamong Kalurahan menjelaskan bahwa terkait program yang dilaksanakan Kalurahan untuk penurunan Stunting, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, Seperti Kader Kesehatan, Puskesmas dan Orang Tua serta Keluarga dari Balita Stunting tersebut.
" Alhamdulilah untuk stunting di Kalurahan Wahyuharjo selalu turun setiap tahunnya. Menurut kami setiap anak tidak dapat disamaratakan, karena kebutuhan dan ciri khas dari tiap anak tersebut beda-beda. Maka dari itu kami lakukan pendekatan kepada anak dan keluarga. " ujar Muslich Nurhasani, S.Pt selaku Kamituwo Wahyuharjo
Disampaikan juga beberapa Aksi dan strategi Kalurahan dalam Program Penurunan Stunting, antara lain :
(1) Tiap bulan ada pertemuan di Puskesmas membahas perihal stunting (Hanya 3 Kalurahan) jadi lebih efektif
(2) Data Posyandu selalu dimonitoring setiap bulan oleh kader kesehatan
(3) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan selama 90 Hari
(4) Pemantauan setelah pemberian PMT, bagaimana perkembangannya
(5) Pemberdayaan Posyandu selalu ada seperti pengoptimalan data timbang oleh kader posyandu untuk meminimalisir kesalahan ukur.
Terdapat beberapa program juga yang secara tidak langsung untuk meminimalisir stunting antara lain :
(1) Program 1000 HPK
(2) Pemeliharaan Sanitasi dan Jambanisasi
(3) Program Nutrizink
Jadi kesadaran dari masyarakat terkhusus orang tua dari Balita Stunting sangat diperlukan. Selain ke penanganan balita stunting, dari Pemerintah Kalurahan juga fokus pada penanganan ibu hamil, serta balita lain dan catin. Jika setelah pemberian PMT tambahan juga tidak ada perkembangan dari hasil pengukurannya, maka kalurahan mengkomunikasikan dengan puskesmas.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi ajang untuk saling belajar dari Kalurahan Wahyuharjo dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
(amr)